Jika ada seseorang di dunia ini yang hidupnya senang dan diberi kemudahan terus-menerus tanpa pernah mengalami masalah dan kesulitan satu kalipun maka itu seperti hidup di surga. Setiap keinginan kita akan terpenuhi tanpa ada tantangan dan hambatan sedikit pun. Alangkah senangnya... ! Tapi di dunia ini sepertinya jarang atau bahkan tidak ada yang seperti itu. Semua yang kita inginkan akan kita dapatkan jika kita mau berbuat sesuatu dan melakukan pengorbanan untuk mendapatkannya.
Apa pun yang menjadi target pencapaian hidup kita pasti ada tantangannya. Jika kita ingin memiliki ijazah SMA misalnya, kita harus menjalani proses pendidikan dari Taman Kanak-Kanak hingga SMP; dan dalam masa itu kita menghadapi berbagai tempaan dan ujian baik soal-soal ulangan harian, ulangan umum maupun Ujian Nasional. Atau jika kita ingin memiliki gelar Sarjana Strata 1, kita harus menjalani proses perkuliahan kurang lebih 5 tahun lagi lamanya. Proses tersebut mau tidak mau harus kita hadapi dengan sebuah perjuangan yang cukup panjang untuk mendapatkan kompetensi pendidikan yang kita inginkan. Demikian juga jika kita ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang S2 dan S3; semua itu butuh waktu, tenaga dan biaya yang tidak sedikit. Semua ada tantangannya masing-masing dan hasilnya pun akan kita nikmati setelah menjalani semua proses yang sudah sewajarnya kita lewati.
Kalau rezeki lagi sulit, ekonomi sedang susah, relasi sedang berantakan; buat apa dipersulit kalau itu justru menambah beban kesulitan kita. Keadaan sedang susah, namun pikiran kita menambah atau mensugesti bahwa kita sedang benar-benar susah. Ya susah dan menderita betulan kita, pada akhirnya. Pikiran negatif justru akan lebih menjerumuskan diri kita ke jurang penderitaan yang kita gali sendiri.
Sebagaimana ujian-ujian yang pernah kita hadapi sejak SD hingga ujian terakhir di jenjang pendidikan tertinggi yang pernah kita tempuh telah mengantarkan kita pada level atau tingkat kompetensi diri kita yang sekarang. Demikian juga dengan kesulitan demi kesulitan yang kita hadapi dalam hidup ini akan mengantarkan kita pada tingkat kedewasaan dan kebijaksanaan pikiran yang membuat kita memahami arti hidup ini dengan lebih arif. Kita akan berbuat sesuatu yang lebih bermanfaat dan terus melakukan pembelajaran sehingga menjadi pribadi unggul.
Apa pun kesulitan yang sedang kita hadapi, jangan mempersulit diri. Anggaplah hidup itu mudah dan penuh berkah, pasti semua kesulitan akan ditemukan solusinya. Kesulitan itu akan jadi mudah kalau kita menganggapnya mudah. Kalau pikiran kita bisa memikirkan kemudahan dan solusi setiap masalah, pasti keadan kita juga akan berubah. Yang jelas tidak ada kesulitan yang tak ada solusinya.
Dalam buku The Secret-nya yang terkenal, Rhonda Byrne menulis, "Hidup Anda ada di tangan Anda. Terlepas dari di mana Anda saat ini, terlepas dari apa yang telah terjadi dalam hidup Anda, Anda dapat mulai memilih pikiran-pikiran dengan sadar, dan Anda dapat mengubah hidup Anda. Tidak ada situasi yang tidak berpengharapan. Setiap situasi dalam hidup Anda dapat berubah!"
Kemampuan untuk tidak mempersulit hidup terletak pada pikiran. Pikiran yang sehat akan berpikir cerdas. Pikiran yang cerdas akan menganggap kesulitan adalah wahana latihan agar kita menjadi pribadi yang tangguh. Coba ingat kembali, saat kita dulu masih duduk di bangku SD dan menghadapi Ujian Akhir (ketika saya SD namanya Ebtanas). Mungkin kita akan merasa stres karena sulitnya mengerjakan soal. Namun sekarang, setelah kita lulus Perguruan Tinggi misalnya, akan mengerjakan soal-soal ujian SD yang dulu menjadi momok, mungkin dengan mata tertutup.
Sebenarnya sekarang-ketika kita hidup di dunia nyata dengan aneka problematikanya; dengan aneka masalah dan cobaannya-kita juga sedang bertumbuh menjadi manusia dewasa yang memiliki ketangguhan dan kemampuan menemukan problem solving yang terus meningkat. Setelah kita mengatasi suatu kesulitan maka jika kesulitan yang semacam itu datang lagi, kita tidak akan terganggu olehnya karena kemampuan kita dalam menghadapi masalah sudah meningkat. Masalah atau kesulitan itu tidak lagi mempersulit kita.
Ternyata karena menghadapi kesulitan, diri kita sekarang menjadi lebih kuat. Jadi, jangan berpikir bahwa dengan banyaknya kesulitan yang mendera membuat kita menganggap Tuhan tidak sayang kepada kita. Namun justru sebaliknya, Tuhan sedang memberi kita banyak pelajaran melalui praktek langsung di 'universitas kehidupan' agar kita menjadi pribadi yang tangguh dan bijak.
So, bukankah akan lebih baik jika kita menganggap hidup ini-walau apa pun jua yang sedang terjadi-adalah hidup yang indah dan menyenangkan. Hidup kita adalah karunia terindah dan teragung dari Sang Pencipta Alam. Jangan biarkan diri kita bersedih hanya karena sebuah kesulitan. Jangan biarkan pula mimpi terindah kita terkubur hanya karena sedikit kesulitan yang sesungguhnya ada jalan keluarnya.
Salam sukses dan bahagia!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Buat kemajuan blog ini, tidak ada salahnya untuk meninggalkan komentar sebelum keluar