Jumat, 04 Februari 2011

Belajar Menerima Kenyataan Meski Terasa Sakit

Impian, harapan, selalu diharapkan untuk menjadi suatu kenyataan.

Tantangan , cobaan, deraan, hinaan, selalu menjadi aral yang akan dihadapi untuk pencapaian kenyataan .

Kekuatan, ketabahan, kesabaran selalu akan menjadi tameng diri untuk bisa menerima kenyataan

Ketawakalan dan keikhlasan akan menjadi akhir dari suatu kenyataan.

Harus, harus dan harus

Tanpa ikhlas , akan lelah dirimu untuk terus mendumel

Tanpa Tawakal, akan letih jiwamu mencari dan terus bertanya

Kata orang, banyak jalan menuju Roma, ya jelaslah… Roma kan jauh…. Yg jelas aja nih, buat menuju pasar yg berjarak cuman 5 kilo pun bisa ditempuh dgn ratusan cara, apalagi Roma…. (intermezzo dikit ahhh)

Apalagi buat mencapai harapan dan keinginan… beribu cara mungkin bisa ditempuh, dan bukan ga mungkin cara yg ditempuh akan melalui cara yg unpredictable dan mungkin juga ternyata menyakitkan.

Lalu.. wajarkah bila kita tidak sadar bahwa itulah salah satu jalan itu,

Lalu kita merasa terhina dan tersinggung dengan apa yang menimpa diri kita?

Lalu diujung sempat terlintas , kenapa Tuhan memberi cobaan lagi..? Kenapa harapanku yang simple saja begitu sulit untuk terlaksana?

Tapi kita makhluk Tuhan yang berakal, yang memiliki iman yang tidak sedangkal itu untuk bersuudzon pada Tuhan

Tenangkan pikiran, mengadulah padaNYA

Insya Allah diberi jawaban…

Dan ya.. mungkin ini adalah salah satu jalan pahit untuk menggapai harapan

Mungkin ini adalah salah satu jalan agar aku bisa berhijrah

Jalan yang pahit ini harus diterima dengan sabar

Jalan yang pedih ini harus diikhlasi

Dan tetap keyakinan bahwa pasti selalu ada hikmah dari semua kejadian

Dan hanya bisa berharap semoga kenyataan segera terlaksana

Ya.. semua harus dijalani dengan keikhlasan…

Ikhlas …. Sering dipertanyakan …

Kata temanku, itu memang Cuma 6 huruf yang gampang diucapkan

Tapi kenyataannya apakah ada orang yang bisa benar2 melaksanakannya

Apakah disaat seorang yang kamu cintai diambil darimu tanpa sebab dan begitu tiba tiba lalu kamu bisa mengikhlaskannya

Apakah disaat seorang yang kamu sayangi direnggut darimu dengan cara yang tidak disangka lalu kamu bisa merelakannya,

Apakah disaat pekerjaanmu dipertanyakan orang dan dirimu difitnah lalu kamu bisa mendiamkannya

Apakah disaat orang menggunjingkanmu , lalu kamu bisa menerima dengan diam??

Lalu sampai dimana batas keikhlasan kita…

Apakah ada batas dari suatu keikhlasan …. Itu yang aku tanyakan

Karena bagiku, ikhlas ya ikhlas… ga usah dipikirin lagi, ga usah dipertanyakan lagi.. kamu harus bisa melepas, merelakan semua.

Saat anakmu sakit, ya ikhlas aja, dijalani, dicari jalan keluar, ga usah berburuk sangka pada siapapun

Saat orang yang kamu cintai meninggal, ya ikhlas saja, karena umur hanya sementara, dan kapanpun kita bisa meninggal kok, tinggal nunggu waktunya saja

Saat orang memfitnah kita, ya ikhlas saja, emangnya kamu harus gembar gembor membela diri? … time will tell the truth

Saat pekerjaan mu diambil orang , ya ikhlas saja, mungkin ditempat yang baru kamu malah bisa lebih tenang

Menjalaninya memang ga mudah…

Tapi ya mo gimana lagi

Walau sakit tetap harus dilewati

Jadi… ya belajar terus lah untuk menerima kenyataan, walaupun dengan jalan yang menyakitkan….

3 komentar:

  1. seep bozz...
    ikhlasnya mantab,, sdikit tenang & memahaminya..

    BalasHapus
  2. Saat keterpurukan ekonomi,disertai dgn perginya org terkasih....ini sangat berat q lalui....namun q akan selalu brlajar ikhlas dan sabar,biarkan ini menjadi kesalahan q seutuhnya...

    BalasHapus

Buat kemajuan blog ini, tidak ada salahnya untuk meninggalkan komentar sebelum keluar